Kamis, 05 Februari 2015

Sikap cewe, dan tidakan cowo

Kalo kata papaku, jadi pria itu kalo lagi berantem sama cewe, reaksi kita diem aja, biarin cewe ngeluarin semua emosinya, mau itu nangis, marah, ngamuk, biarin aja. Setelah semuanya dia keluarin dan dia akan tenang dengan sendirinya, setelah itu kita sebagai pria baru boleh ngomong dan bilang ke cewe: "Maaf tadi aku diem bukannya salah atau gimana, aku diem karna aku ga mau menambah ribut dan bikin kamu tambah marah, nah skrng kamu udah diem dan tenang, nah saat itulah baru cowo boleh ngomong. Jangan malah ikutan ribut

Sad story, jgn nangis ya!

Dihalaman rumah, duduklah seorang ayah yg sudah sangat tua dan anaknya yg sedang membaca koran, tiba-tiba terbanglah burung merpati mendekati ayahnya. lalu ayah bertanya kepada anaknya. dad: "nak, itu apa?" anak: "burung merpati yah" sekali lagi burung itu terbang dan mendekati kaki ayahnya. dad: "nak, itu apa?" anak: "BURUNG MERPATI" burung itu terbang lagi dan skrng hinggap dideket ranting pohon yg berada didekat mereka, lalu ayahnya bertanya lagi kepada anaknya. dad: "nak, itu apa?" anak: (diem) (sambil menutup korannya) lalu berkata, "MERPATI!!!!" (dengan nada yang sangat keras) sekali lagi ayahnya bertanya kepada anaknya. dad: "itu apa anaku?" anak: "KAU TIDAK MENDENGARKAN AKU? HARUS BERAPA KALI AKU BILANG? APA KAU TIDAK PERNAH MENGERTI? ITU MERPATI... MERPATI.. M--E--R--P--A--T--I!!! (bentak sang anak dengan nada yang sangat kuat kepada ayahnya) dan membuang korannya di rumput. lalu, ayahnya berkata kepada anaknya, dad: "oh itu merpati ya nak" (dengan suara kecil sambil berlalu pergi meninggalkan anaknya yang sudah sangat marah) Tiba-tiba ayahnya keluar dengan membawa buku diary miliknya dan memberikannya kepada anaknya dan menyuruh anaknya untuk membaca dengan sangat kuat. lalu anak itupun membuka diary itu dan mulai membacanya. 12 januari 1975, Hari ini sangat cerah, aku berjalan jalan ke taman dengan anakku yang paling aku sayangi, hari ini dia berumur 3 tahun. dia menunjuk seekor merpati dan mulai memberikan pertanyaan kepadaku, "ayah, itu apa?" kata dia, dan aku menjawab itu merpati anakku, dan dia menanyakan pertanyaan yang sama sebanyak 26kali, dan aku menjawab semuanya "itu merpati anakku", aku selalu mencium dan memeluknya jika dia bertanya pertanyaan yang sama lagi dan lagi, tanpa ada rasa marah dan kesal, hanya ada rasa sayang kepada anakku yang sangat polos ini".. lalu si ayah tersenyum sambil melihat ke langit, dan si anak menangis sambil menutup diary ayahnya dan langsung memeluk erat dan mencium kening ayahnya. "sayangilah orangtuamu sebagaimana mereka menyanyangimu sejak kecil, jawablah pertanyaan mereka dengan benar dan sabar seperti mereka menjawab apapun yang kita tanyakan berulang berulang kali" I LOVE YOU... Share : I LOVE YOU DAD

Jumat, 30 Januari 2015

Bidadari di surga

1. "dalam surga ada bidadari-bidadari sopan tundukkan pandangan | tiada pernah disentuh manusia sebelumnya, tidak pula oleh jin" (QS 55:56) 2. "mereka (bidadari) yang putih lagi jelita | dipersiapkan dalam mahligai" (QS 55:72) 3. demikian cerita bidadari-bidadari surgawi yang menanti | bersandar pada bantal-bantal kehijauan dan indahnya permadani 4. Muslimah yang menjaga dirinya dari sentuhan lelaki sebelum menikah | layaknya bidadari yang dipersembahkan bagi suaminya 5. tiada pernah dia tersentuh, dan dijaga dididik melatih rasa | mereka baik lagi jelita, baik fisiknya maupun takwanya 6. seakan-akan mereka terlihat bagai permata dan mutiara | diluluskan dari cobaan dunia, ditempa dengan airmata 7. duhai adakah bidadari dunia tersisa | yang dicemburui bidadari surga | tak tersentuh jin ataupun manusia? 8. akankah engkau wahai Muslimah | layaknya bidadari yang dipersembahkan buat suamimu kelak? | restrain their gaze, untouched? 9. tundukkan pandanganmu Muslimah, kelak dagumu diangkat oleh yang salih | jaga kehormatanmu Muslimah, niscaya yang terhormat meminangmu 10. maka nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dusta? | Mahasuci nama Tuhanmu Allah Azza wa Jalla | Pemilik Keagungan dan Kemuliaan Segalanya

Rabu, 28 Januari 2015

Allah sayang kita

isi blog ustad felix Pernahkah tersadar olehmu? Sejauh apapun kamu melangkah dari Allah, Dia tetap sayang padamu. Selama nafas ini masih berhembus, Dia tetap memberikan apa yang kamu butuhkan, apa yang kamu mau, kadang tanpa kamu memintapun Dia memberikannya. Mungkin bisa dibilang cinta-Nya bertepuk sebelah tangan. Dia sangat mencintaimu tapi kamu sama sekali tidak memperdulikan cinta Nya. Dia tau cinta-Nya bertepuk sebelah tangan. Apa dia meninggalkanmu? Tidak. Pernah kamu sangat menginginkan sesuatu dan kemudian kamu dapatkan apa yang kamu mau. Lalu kamu berterima kasih kepada orang lain, padahal apa yang kamu mau itu dari Allah datangnya. Apa Dia sakit hati lalu meninggalkanmu? Tidak. Pernah kamu datang kepada Nya di saat kamu tau bahwa tidak ada orang lain yang bisa membantumu kecuali Dia. Setelah Dia memberikan jalan untuk masalah mu, kamu pergi begitu saja meninggalkan Nya. Kamu manfaatkan Dia sesuka hati kamu. Apa Dia meninggalkanmu? Lagi lagi Dia tidak meninggalkanmu. Sebesar itu cinta Nya untukmu. Kamu tau Dia yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang maka itu kamu seringkali memanfaatkan cinta Nya

Baca

<<,,,.. Memilih Cara Mati Hakim: "Perbuatan dosamu sungguh berat. Menurut hukum kamu harus diganjar mati. Aku mana bisa mengampuni dirimu? Kalau dikatakan kamu boleh mohon keringanan hukuman, kamu hanya bisa memilih suatu cara mati yang paling baik bagimu. Nah, katakan sendiri kamu mau mati dengan cara bagaimana?" Terpidana mati: "Kalau begitu baiklah, Yang Mulia. Di sini saya lebih dulu mengucapkan banyak-banyak terima kasih. Biarkanlah diriku mati tua saja! Oke?"

<<,,,.. Memilih Cara Mati Hakim: "Perbuatan dosamu sungguh berat. Menurut hukum kamu harus diganjar mati. Aku mana bisa mengampuni dirimu? Kalau dikatakan kamu boleh mohon keringanan hukuman, kamu hanya bisa memilih suatu cara mati yang paling baik bagimu. Nah, katakan sendiri kamu mau mati dengan cara bagaimana?" Terpidana mati: "Kalau begitu baiklah, Yang Mulia. Di sini saya lebih dulu mengucapkan banyak-banyak terima kasih. Biarkanlah diriku mati tua saja! Oke?"